Selasa, 25 Maret 2008

INI, SP KU KE HARIAN KOMPAS, TAPI BELUM DIMUAT HE ... HE

BBM, Hak rakyat

Saya membaca rubrik Bisnis dan Keuangan dengan judul “ Lebih Baik harga BBM Naik”

Saya mencoba mengkritisi tulisan tersebut yang lengkap dengan hasil survey penghematan BBM. Menurut saya sebagai masyarakat biasa namun peka terhadap lingkungan sekitar, seolah-olah tulisan tersebut setengah memaksa dan seolah-olah tidak ada pilihan lain dari pemerintah selain menaikkan harga BBM.

Memang dari semua responden 54,8 % memilih menaikkan BBM, karena mereka tidak diberikan alternatif pilihan yang lain. Jujur, saya tidak setuju bila BBM terus dinaikkan. Kenapa ? karena kita negeri penghasil minyak!!. Dengan berpikir sederhana, harusnya minyak yang kita punya jangan semua di ekspor, seberapa besar keperluan BBM dalam negeri, sebesar itulah yang harus kita sisakan, alias tidak dijual. Saya yakin BBM tidak akan semahal sekarang.

Kalau pun Indonesia tidak mampu untuk mengolah minyak mentah menjadi BBM siap pakai, harusnya teknologi yang ada kita beli, kalau perlu kita bayar ahli-ahli dari negara lain untuk bekerja. Darimana biayanya??? Ya jelas dari negara, wong untuk mengadakan pemilu 5 tahun sekali dengan biaya triliunan rupiah aja kita bisa, masak untuk hal tersebut tidak bisa. Seandainya uang BLBI dikembalikan kepada negara, saya juga yakin Indonesia bisa melaksanakan hal tersebut.

Jadi, intinya ada ditangan pemerintah, mau atau tidak mengayomi rakyatnya. Aneh bukan, BBM dan kebutuhan pokok terus meningkat namun lapangan pekerjaan sulit dicari, wajar akhirnya kriminalitas meningkat dan pejabat juga sibuk korupsi.

Sekarang, saatnya kita harus berubah, semua yang mengaku wakil rakyat, penyelamat NKRI, pejuang hak rakyat, mari duduk bersama dan segera mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah besar ini. SEMANGAT.

Tidak ada komentar: